Bina Mental Minggu Ini Membahas Mengenai Meneladani Salah Satu Sahabat Rasul Yang Bernama Muadz bin Jabal | (31/1/2024)
Bina Mental Minggu Ini Membahas Mengenai Meneladani Salah Satu Sahabat Rasul Yang Bernama Muadz bin Jabal
Semarang || pa-semarang.go.id
Memasuki pekan terakhir di bulan Januari 2024 telah dilaksanakan sholat Ashar berjamaah seluruh Pegawai Pengadilan Agama Semarang dilantukan dengan Pembinaan Mental. Pembicara pada pembinaan mental kali ini yaitu Dra. Hj. Aina Aini Iswati Husnah, M.H. Dalam pembinaan mental kali ini beliau mengisahkan tentang Salah Satu Sahabat Rasul Muadz bin Jabal.
Mu'adz bin Jabal (Bahasa Arab:معاذ بن جبل) adalah sahabat nabi dari kaum Anshar yang berbai'at kepada Rasulullah sejak pertama kali. Sehingga ia termasuk orang yang pertama kali masuk Islam (as-Sabiqun al-Awwalun). Mu'adz terkenal sebagai cendekiawan dengan wawasannya yang luas dan pemahaman yang mendalam dalam ilmu fiqh, dan bahkan Rasulullah menyebutnya sebagai sahabat yang paling mengerti yang mana yang halal dan yang haram. Mu'adz juga merupakan duta besar Islam yang pertama kali yang dikirim Rasulullah. Nama panjangnya adalah Muadz bin Jabal bin Amr bin Aus al-Khazraji, sedangkan nama julukannya adalah “Abu Abdurahman”. Ia dilahirkan di Madinah dan memeluk Islam pada usia 18 tahun. Fisiknya gagah, berkulit putih, berbadan tinggi, berambut pendek dan ikal, dan bergigi putih mengkilat.
Beliau juga dikenal sebagai seorang Hakim dan duta besar di Yaman. Beliau ditunjuk langsung oleh Rasul. Dalam memutus suatu perkara beliau berpedoman pada Al Quran, Sunah dan yang ketiga Ijtihad. Rasulullah bersabda, ‘Aku berpesan kepadamu, wahai Muadz: Jangan sampai kamu meninggalkan setiap selesai melaksanakan shalat supaya membaca: اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ Allâhumma aínnî 'alâ dzikrika wa syukrika wa husni 'ibâdatik Artinya: 'Ya Allah, semoga Engkau memberi pertolongan kepada kami untuk bisa selalu ingat (dzikir) kepada-Mu, syukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu’." (Al-Hâfidz Abȗ Dâwud bin al-Asy'ats al-Azdiy as-Sijistâniy, Sunan Abî Dâwud, Dârur Risâlah al-Alamiyyah, Beirut, 2009, juz 2, halaman 631).
Semoga dengan pembinaan mental kali ini seluruh pegawai Pengadilan Agama Semarang dapat meneladani kisah Mu'adz bin Jabal tersebut.