Meneladani Kisah Uwais Al Qarni Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Khususnya Ibu | (19/6/2024)
Meneladani Kisah Uwais Al Qarni Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Khususnya Ibu
Semarang || pa-semarang.go.id
Setiap hari Rabu rutin dilaksanakan Pembinaan Mental di Pengadilan Agama Semarang. Kali ini yang menjadi pembicara adalah Wakil Ketua Pengadilan Agama Semarang M. Toyeb S.Ag., M.H. Beliau menceritakan mengenai seorang sahabat nama bernama Uwais Al Qarni. Beliau dikisahkan sangat memuliakan Ibunya. Berbicara tentang memuliakan manusia apalagi terhadap seorang ibu, kita perlu belajar kepada salah seorang sahabat Nabi. Pemuda ini tidak pernah berjumpa dengan nabi. Dia seorang pemuda miskin dan tinggal di pinggiran Yaman, namanya Uwais Al-Qarni. Uwais Al-Qarni bukan pemuda terkenal. Dia miskin dan memiliki penyakit kulit. Namun, ia pernah disebut Rasulullah SAW sebagai pemuda yang sangat dicintai Allah dan terkenal di langit. Mengapa ia begitu dicintai oleh Allah, karena beliau sangat memuliakan Ibunya. Dikisahkan Uwais Al Qarni mendapatkan permintaan dari sang Ibu, dimana sang Ibu ingin sekali pergi Haji. Pada saat itu Uwais Al Qarni tidak memiliki kendaraan, namun dia tidak patah semangat, dia menggendong ibunya untuk menunaikan ibadah Haji padahal jaraknya adalah ribuan kilometer. Kemudian Uwais Al Qarni pergi ke Madinah dengan tujuan untuk bertemu dengan Nabi Muhammad. Setelah menemukan alamat Nabi, Uwasi Al Qarni tidak bisa bertemu dengan Nabi karena Nabi Muhammad saat itu sedang pergi berperang. Dalam hati Uwais Al Qarni ingin menunggu kadatangan Nabi Muhammad namun ia ingat bahwa ibunya meminta Uwais Al Qarni untuk segera kembali sehingga ia memilih untuk segera pulang ke rumah. Begitu baktinya Uwais Al Qarni kepada sang Ibu. Begitulah Uwais Al Qarni, sosok yang sangat berbakti kepada orang tua, dan itu sesuai dengan sabda Rasulullah ketika beliau ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau menjawab, “Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu.” (HR Ibnu Majah).